Seporsi CINTA

Suatu malam, seorang teman mengirim pesan pendek pada saya yang sedang asyik bercengkrama dengan keyboard dan layar komputer. Dalam pesan pendeknya, ia menulis kata-kata yang tiba-tiba mampu menghentikan aktivitas saya dalam sejenak. Ia tak bertanya tentang PR-PR organisasi yang selama ini jadi menu sehari-hari kami. Ia pun tak bertanya tentang kabar kuliah atau kegiatan menulis saya. Ia hanya mengirim saya kata-kata ini.
"Cinta itu begitu luar biasa ya, mampu membuat kita tergugu dengan berjuta harap juga rindu, bahkan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai. Hingga wujudnya sudah mencipta resah, cemas, juga doa-doa."
Lama saya tak membalas pesan pendeknya. Bukan karena malas, tapi saya harus mencermati setiap kata yang ia tuliskan di layar kecil itu. Adakah ia serius atau hanya ingin ‘perang' kata-kata dengan saya. Dan setelah saya berpikir agak lama, saya membalasnya. Hingga saya harus menghentikan aktivitas saya sejenak karena setelah itu kami terus saling berbalas pesan pendek.
"Tapi, cinta pun menyediakan air mata... Bagaimanapun, ketika kita terjebak dalam sebuah rasa yang awalnya mungkin tak kita sadari, harusnya kita bisa jadi lebih dewasa. Bagaimanapun -sekali lagi- cinta akan tetap indah jika ia disembunyikan hingga hanya kita dan Allah saja yang tahu."
"Cinta itu ibarat warna, jadi ketika kita merasakan ada getar yang tak terdefinisi, itulah cinta. Hanya saja, kita tak tahu cinta dengan warna apa dan seberapa kuat pendarnya menerangi hati kita. Ada orang yang menyadari warna cinta dan kuatnya pendar itu langsung ketika dekat dengan orang yang dicintai.ada juga yang baru sadar ketika orang tercinta telah pergi."

Selamat Jalan Penghuni Syurga

"... Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..."(Q.S. Al Insyirah : 5-6)
Yakinlah Ibu... Ada hikmah dan rencana Allah yang tidak kita ketahui dibalik semua kejadian ini... Karena kita berasal dari Allah dan kepada-Nya jualah kita akan kembali...

Bulan Pertama
Kami sudah menikah selama hampir sepuluh bulan saat aku menyadari diriku hamil. Betapa bahagianya kami berdua. Saat itu aku masih ingat kami membeli test pack dari sebuah apotik. Saat kutes, diriku positif hamil. Wajah suamiku berseri-seri. Selang beberapa hari, kami pergi ke dokter kandungan untuk memastikan. Subhanallah... ada sebuah titik kecil dirahimku, dia berusia dua minggu... Terima kasih, Ya Allah atas karuniamu yang besar... 

Bulan Kedua
Titik itu sudah mulai berbentuk... Anak kami sayang... Aku senang sekali saat ia mulai berkembang. Ibu akan selalu melindungimu, nak... Ibu akan makan makanan yang bergizi untukmu... Kami berjanji akan memberimu yang terbaik... Insya Allah... Cepat besar, ya sayang... Kalau engkau laki-laki, kami akan menamaimu Ammar, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang teguh pendiriannya, penghuni surga... Dan kalau engkau perempuan akan kami beri nama Zahrah, bunga yang cantik...

Bulan Ketiga
Orang-orang bilang, kehamilan tidak mempengaruhi aktivitasku, aku justru semangat sekali bekerja... Alhamdulillah anakku tidak rewel... Pintar sekali kamu, nak. Tahu ayah ibumu harus bekerja keras... Tak sekalipun rewel...Anak baik... Saat di -usg, dia sudah bertambah besar... Aku lihat gerakannya lincah... Kami sudah tidak sabar ingin menemuimu... Cepat lahir ya...

Terima Kasih..!! Kau Jadikan Aku Kuat

Baru saja kemarin
Aku masih bisa merasakannya
Menikmati perasaan yang sangat indah
Membingkai setiap detik yang berjalan bersamamu
Mengurai setiap kenangan yang terkumpul di memory internal-ku

Hingga datang hari yang kunantikan.
Hari dimana akan kukatakan segalanya.
Segala tentang perasaanku
Dan berusaha akan menjadi lebih baik.

Hari yang ingin sekali kubagi denganmu.
Membungkus semua suka duka yang pernah kita lewati.

Hari yang sengaja kupersiapkan dengan matang.
Mulai dari beragam kuliah yang jauh-jauh hari sudah kurampungkan.
Baju-baju yang sudah kucuci dan akhirnya kusetrika, hingga tertata apik di almari agar tak ada lagi beban di hari itu.
Foto-foto kenangan yang sudah kucetak,
Hingga rencana untuk mengenakan baju yang memang belum pernah kupakai sekalipun. Karena memang ini salah satu caraku menyambut hari bersejarah kita di malam itu.

Untukmu Yang KU Nanti

Jika lelah yang kurasa sekarang, aku yakin kau juga merasakannya. Lelah menantimu. Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam kesempatan untuk menggenapkan separoh dari agama ini. Lelah… dan teramat lelah….!!!!
Itulah yang sekarang kurasakan. Lelah untuk tetap menjaga hati dan iman ini. Lelah untuk istiqomah menanti hingga janji Allah tiba. Lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi setiap pertanyaan..
“Kapan menikah…..?”
Di tengah kelelahan itu, izinkan aku sekedar melukiskan kekeluan hati yang sulit terucap dengan lisan. Dan izinkan pula aku sedikit mengutip surat cinta dari Allah, sebagai kewajiban kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran…
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga) (QS An-nur : 26)”
Huuf….!!!!
Lega rasanya, bisa sedikit menyampaikan ini. Meski jika boleh sedikit jujur, kutulis petikan firman Allah itu hanya sekedar menghibur hatiku yang teramat lelah. Menghibur hatiku yang terkadang perih melihat kebahagiaan temanku atau  bahkan yang usianya di bawahku telah mendapat izin Allah untuk melangsungkan pernikahan. Hatiku yang terkadang iri melihat temanku melahirkan anaknya dan terasa lengkap sudah dirinya diciptakan sebagai seorang perempuan. Yang telah berkesempatan untuk menjadi seorang ibu.
Lelah…!!! Dan teramat lelah….!!!!

Keutamaan Di Bulan RAJAB

Hari ini Selasa 22 Mei 2012, tepat tanggal 1 Rajab 1433 H. Bulan Rajab adalah salah satu dari Empat Bulan Haram atau yang dimuliakan Allah swt. (Bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). 

Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” At Taubah: 36

Fenomena pergantian bulan di mata muslim adalah salah satu sarana untuk mengingat kekuasaan Allah swt dan dalam rangka untuk mengambil ibrah dalam kehidupan juga sebagai sarana ibadah.

Karena itu, pergantian bulan dalam bulan-bulan Hijrah kita disunnahkan untuk berdo’a, terutama ketika melihat hilal atau bulan pada malam harinya. Do’a yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah saw. adalah:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
“Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi)

Shaum di Bulan Rajab

Shaum dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya hukumnya sunnah.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah aw. Bersabda:
Puasalah pada bulan-bulan haram (mulya).” Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.
Rasulullah saw. juga bersabda:
“Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan”.Ibnu Hajar, dalam kitabnya “Tabyinun Ujb”, menegaskan bahwa tidak ada hadits, baik sahih, hasan, maupun dha’if yang menerangkan keutamaan puasa di bulan Rajab.
Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sahabat Umar yang melarang mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa.

100 % Gratis TUGAS AKHIR


Yang sedang mencari TUGAS AKHIR dengan judul KOMPUTERISASI SIMPAN PINJAM Berbasis MULTIUSER silahkan download disini yach... ? Hehehehe......
100 % Gratis 'beuth'

suwun 
KLIK DISINI
http://www.ziddu.com/download/19454348/LAPORANPROYEKAKHIR.rar.html

DION INDONESIA IDOL "like this" Song : Begadang



Menghiasi Hati Dengan Damai

Di dalam jasad kita ada segumpal daging yang akan menentukan “warna” diri kita. Ibarat sebuah lampu fantasi yang indah yang mampu memulai aneka pola kedip yang ritmis dan memesona dengan aneka warna. Hati adalah program yang dibuat kemudian diwujudkan dalam sebuah rangkaian listrik. Begitu saklar (on) dinyalakan, maka berkediplah dengan indah seperti yang direncanakan, sehingga bisa dinikmati oleh semua mata yang melihatnya.

Hati kita adalah chip kecil yang mengandung program. Dan tiap kejadian di dunia adalah saklar baginya. Hati yang dipenuhi dengan program kebaikan saat saklar kejadian di (on)- kan, maka jasad akan merseponsnya. Kita hanya bisa melihat respons. Adapun hati adalah sesuatu yang sangat rahasia. Maka, bila ingin memiliki respons yang baik hendaknya kita siapkan program dan diwujudkan dalam rangkaian fikir-dzikir-amal. Yakni,

a. Bila hati kecewa, maka siapkan rangkaian sabar, maafkan, lupakan.
b. Bila hati bahagia, maka siapkan rangkaian syukur, terima kasih, ingat.

Itu dua rangkaian dasar yang tiap diri kita saat menjalani kehidupan akan mendapat pendewasaan. Maka, rangkaian itu pun akan berkembang sesuai dengan tantangan kehidupan dan kedewasaan kita. Kedewasaan akan dapatkan dari serangkaian tantangan yang mengelilingi kehidupan kita. Sayangnya, ada sebagian dari kita yang seringkali mundur dalam benturan tantangan yang begitu kuat. Malah, tak sedikit ada yang menyerah, putus asa di tengah jalan.

Peneliti Amerika: Puasa Senin-Kamis Menyehatkan

Berpuasa boleh dibilang sudah lama diketahui sangat baik untuk kesehatan. Tapi, sekarang manfaat berpuasa untuk kesehatan makin terbukti secara ilmiah. Bahkan para peneliti menyarankan bahwa ada baiknya mulai kembali berpuasa karena terbukti puasa dua hari dalam satu pekan sangat bermanfaat untuk kesehatan hormon dan perubahan metabolisme.

Saat ini ada bukti kuat bahwa berpuasa dua hari sangat baik. Puasa yang dimaksud di sini adalah mengonsumsi makanan hanya sekitar 500-800 kalori. Bandingkan dengan asupan harian sekitar 2.000 kalori untuk perempuan dan 2.500 kalori untuk pria.

Asupan itu bisa menurunkan tingkat pertumbuhan hormon yang terkait dengan kanker dan diabetes. Tak ketinggalan juga, mengurangi kolesterol buruk LDL dan lemak dalam darah. Sedangkan radikal bebas juga menurun.

MAAF "SAYA" MUSLIM...!!!

 “Ayah…ini selad kesukaanmu. Aku sudah makan tadi. Habiskan saja,” kata istriku saat pulang kantor. Tak perlu pakai lama, hidangan khas itu langsung tumpah ruah di piring. Kuah lumernya membuat lidah jadi ingin bergoyang lebih lama. Saat kuah terakhirnya memenuhi sendok, istriku datang. “Ups, coba enak gak?” katanya. Aku pun membiarkan kuah itu dituntaskannya. Sambil menggerakkan jempol tangannya. Ia pun berujar, “Enak  banget. Beda dari yang lainnya”
Begitulah. Cerita awal yang membuka kisah ini. Menu itu adalah sedekah dari teman kantor istriku yang sudah hampir satu tahun pindah tugas. ”Kalau beli di sana aja, harganya lebih murah dan enak” kata teman istriku. Ketika ada yang sedang tugas luar dan dekat dengan tempat yang disebutkan tadi. Pesanan untuk teman kantor selalu tak terlewatkan. Semua lidah sepakat untuk mengatakan hal yang sama.

PRAJURIT JAGA MALAM


Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

(1948)
Siasat,
Th III, No. 96
1949

Ya Allah, Kenalkan Aku dengan Diriku


“Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahn oranglain.”
(Ibnul Qayyim)

Salah satu pesan yang bisa kita petik dari petuah Ibnul Qayyim rahimahullah itu adalah kedalaman ilmunya tentang lintasan dan perasaan-perasaan jiwa. Ibnul Qayyim rahimahullah yang banyak berguru pada Imam Ibnu Taimiyyah itu berhasil mengenali karakter jiwa kemanusiaannya, sampai ia pun kemudian banyak mengeluarkan nasihat-nasihat yang maknanya sangat dalam dan menyentuh tentang jiwa.
Di antara ciri-ciri kebahagian dan kemenangan seorang hamba adalah bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya. Setiap bertambah amal-amal shalih yang dilakukan, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankann perintah Allah. Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi-ambisi keduniaannya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanannya dan pemberiannya kepada sesama. Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatanya pada manusia dan semakin rendah hati kepada mereka. Sebaliknya, ciri-ciri kecelakaan adalah  ketika bertambah ilmu pengetahuannya, semakin bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, kian bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya, semakin bertambah pula kesombongannya. (Al Fawa-id, Imam Ibnul Qayyim).
Suasana apa yang terekam dalam jiwa kita saat membaca kalimat-kalimat tersebut? Bilakah kita berada dalam daftar orang-orang yang berbahagia dan menang? Atau celaka? Semoga Allah Swt. membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang-orang yang berbahagia dan menang. Semoga Allah Swt. menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang-orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amiin.