Pengalaman Sedekah 10% Gaji

Saya Dien 27 tahun dari Depok, pekerjaan di bidang oil & gas services. Pengalaman saya bersedekah banyak mendatangkan ketentraman hati dan rezeki yang tidak diduga-duga. Sebenarnya dari kecil kami sekeluarga sudah diajarkan bersedekah, tetapi nominalnya tidak sebanyak setelah mendengar ceramah Ust. Yusuf Mansur. Misalnya, waktu kuliah saya biasa memasukkan ke kotak amal sejumlah 20 ribu-50 ribu rupiah. Hingga beberapa bulan kerja saya masih melakukan dengan nominal yang kurang lebih sama.

Bersedekah ala Ust.Yusuf Mansur bermula ketika saya memasuki masa kerja +/- 7 bulan di perusahaan yang lama. Kemudian hingga ujian datang kepada saya ketika pihak perusahaan mem-PHK saya dengan pesangon 1 bulan gaji.

Dari pesangon tersebut saya sedekahkan 300 ribu dengan niat mendapat kerja dengan gaji 3 juta. Setelah 4 bulan saya melaksanakan sholat dhuha hampir setiap pagi. Lalu, saya diterima kerja di perusahaan yang baru dengan gaji 4 juta/bulan.

Kemudian saya tambah sedekah saya menjadi 500 ribu rupiah ditambah amalan dhuha dan membaca Surat Al Waqiah tiap hari. Tiga bulan setelah itu saya pindah ke tempat kerja yang sekarang dengan gaji 5 juta/bulan ditambah uang lapangan.

Karena saya sudah yakin dengan kedahsyatan sedekah, maka saya tidak ragu-ragu untuk menyedekahkan lebih besar dari jumlah sebelumnya. Beberapa bulan pertama saya sedekahkan 1 juta, kemudian meningkat 1,2 juta, dengan doa dan harapan agar saya punya penghasilan sebesar 12 juta rupiah.

Selain bersedekah kita juga harus memperbaiki ibadah dengan rapi. Sholat wajib harus berjamaah di masjid, dilengkapi dengan sholat sunnah rowatib dan tepat waktu. Saya coba laksanakan semuanya itu, walau terkadang masih lama.

Hingga pada suatu waktu, Allah dengan Rahmat-Nya memberi rezeki melalui jalan yang berbeda. Saya dikirim training dari kantor ke Dallas,Texas selama 3 bulan. Selang sebulan saya dikirim training lagi 2 minggu di kuala lumpur. Luar biasanya lagi, setelah pulang dari training saya mendapat kenaikan gaji sebesar +/- 9.8jt + allowance + uang lapangan. Hingga pernah dalam sebulan saya mendapat 34 juta rupiah.

Kemudian saya membangun bisnis. Dalam 1 bulan saya mendapatkan profit +/- $600/bulan. Rencananya setengah dari profit tersebut saya sedekahkan dengan harapan saya bisa mendapat lebih banyak dan keberkahan. Saya juga ingin bisa beramal, beribadah, menghafal alquran di dalam hidup saya.

Akhirnya, saya menikah beberapa bulan setelahnya. Begitu juga bulan-bulan berikutnya selalu saya sisihkan untuk pesantren penghafal Quran walau jumlahnya tidak sebesar ketika saya masih bujangan dulu. Saya berpikir bahwa sedekah harus selalu ada tiap bulannya agar Allah selalu memenuhi kebutuhan kehidupan kami sekeluarga. Semoga kehidupan kita mendapat rezeki yang berlimpah dan berkah bisa terwujud dengan izin Allah melalui sedekah. (Dien-Depok, Jawa Barat)

sumber : www.hadila.com (edisi 71 - mei 2013)

8 komentar:

  1. kerasnya hidup.perusahaan sy mengalami kebangkrutan,sekarang hutang sy menumpuk hingga 300 juta lebih.istri sy depresi berat.dan ke-2 anak sy yg masih kecil terganggu psikisnya mendengar para penagih utang yg tiap harinya datang dengan ancaman dan suara kerasnya.barang-barang hampir terkuras habis hanya untuk menutupi bunga pinjaman.sy bingung mau gimna lagi.satu-satunya jalan dengan melanjutkan usaha yg sekarang terkendala dengan ketiadaan modal.oleh karena itu Kiranya ada dari bapak/ibu saudara saudariku yang mungkiin memiliki rezeki lebih mau menghibahkan sedikit rezekinya brapapun/keikhlasan dari bapak/ibu sy akan sangat menghargainya.

    Rek BRI: 7805 01 002051 535

    a.n : ANDI ABDUL AZIS

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedekah aja pak.. lebih baik dr pada meminta. Inshaa Allah dapat bantuan langsung dari Allah SWT.

      Hapus
  2. Sisa barang di rumah, boleh dijual untuk/buat modal kecil2 dulu buat usaha baru atau melanjutkan yg sdh ada... minta pengertian pd penagih, jgn saudara cari modal atau jual brg inventaris buat nutupi hutang, penagih tentu manusia, bukan iblis...Jgn takut, kalau iblispun gak usah takut...kan ada Tuhan...Belum ada sejarah selama kita hidup Tuhan kalah sama...

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus